Senin, 04 Juni 2012

Kapitalisme, Organisasi Media dan Jurnalis: Perspektif Ekonomi Politik Media

Volume. 2, No. 3, Juni 2009 ISSN: 1979– 0899X

Kapitalisme, Organisasi Media dan Jurnalis: Perspektif Ekonomi Politik Media
Oleh: Kamaruddin Hasan dan Deddy Satria M
Abstract
Globalization is so close with global capitalism effect spreading in every aspect of life such as economy, politics, social, law and culture. The world has no boundary. Technology progress and science disguise the border among countries. Internet and television make the distance no longer be a problem. It was never imagined before. This is what we call globalization era marked by free market causing capital easy to go in and out. Avoiding free market will make a country be isolated from international association. Globalization demands integration of all aspects in life: economy, politics, social and culture. Globalization can not be detached from capitalism.
Key words: Capitalism, globalization, media, journalism
Pendahuluan
Globalisasi sejatinya adalah anak yang lahir dari rahim kapitalisme. Boleh dikatakan Globalisasi adalah anak kandung kapitalisme. Kapitalisme yang awalnya hanya beroperasi dalam suatu negara kemudian merambah ke negara lain, demi memasarkan produknya dan mencari keuntungan demi mengakumulasi modal. Bila di masa kolonial kapitalisme melakukan koloni untuk mencari bahan mentah dan perluasan pasar, di masa pascakolonial, kapitalisme beroperasi dengan membonceng kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan. Globalisasi dengan konsep liberalisme merupakan spirit dasar kapitalisme, ternyata tidak hanya merasuk dalam bidang ekonomi dengan paket-paket privatisasinya. Tidak hanya pula menyelundup liar ke ranah diskursus keyakinan seperti keagamaan dengan diabolisme intelektualnya, tapi juga telah mewabah dalam media massa.
Globalisasi tidak serta bersifat netral. Tatanan kemajuan yang dibentuk dan dipengaruhi globalisasi juga tidak sekedar bebas nilai. Sistem global yang turut masuk dalam industri komunikasi modern berdampak dalam beberapa segi. Dampak-dampak itu adalah subversi kebudayaan, ideologi korporat. Pertama, subversi kebudayaan. Dampak nyata dengan globalisasi media adalah salah satunya sistem kepemilikan global yang menjadi tren industri media massa modern. Kekuatan modal asing mampu berpenetrasi dalam struktur media lokal atau nasional yang pada akhirnya berpengaruh pada masalah transmisi kebudayaan global ke tingkat yang lebih rendah dalam hal ini nasional dan lokal. Ancaman media global tidak berhenti pada masalah sosial politik saja tapi justru masuk secara pelan dan hegemonik dalam nilai-nilai budaya masyarakat. Keuntungan imperialisme ekonomi tidak berhenti tapi berlanjut pada apa yang sering disebut dengan imperialisme kebudayaan. Kedua, ideologi korporat. Ideologi korporat dalam media massa kontemporer adalah akumulasi modal atau akumulasi keuntungan. Konsekuensi logis dari kapitalisme media adalah selain pengembangan pasar dan kapasitas teknologi juga melibatkan perluasan dan peningkatan volume kapital atau modal melalui diversifikasi barang atau jasa media massa modern.









 Dosen Tetap Prodi Ilmu Komunikasi FISIP Univ. Malikussaleh Lhokseumawe NAD Alumni Pascasarjana Komunikasi UI

more in pdf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar